DUSUN SEJUTA
AIR
Kepala Pemuda Dusun Banyutempang menunjukkan Kolam Mata Air |
Lahar hasil letusan Gunung Merapi yang menutupi sebagian wilayah lereng gunung berapi |
Masih ingat dengan fenomena meletusnya
gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah yang terjadi pada akhir tahun 2010
silam? Peristiwa ledakan ini merupakan yang terbesar terjadi pada tahun itu.
Abu vulkanik dan lahar yang mengalir keluar menenggelamkan seluruh desa dan
hutan yang berada di sekitar lereng dataran tinggi tersebut. Dengan segala
kerusakan itu, banyak jiwa yang menjadi korban dan yang selamat harus mengungsi
ketempat yang lebih aman.
Salah satu tempat pengungsian ada
di dusun Banyutemumpang. Berlokasi di bawah kaki gunung Merapi dan berjarak
sekitar 30 km dari kota Jogjakarta menjadikan tempat ini startegis untuk
membangun posko tanggap bencana. Selain dari letaknya, tempat ini memiliki
potensi sumber daya alam yang tidak dimiliki wilayah lainnya.
Air. Itulah yang ditawarkan oleh dusun Banyutemumpang. Kenapa air?
Karena dari sinilah sumber mata
air untuk wilayah di lereng Gunung Merapi. Potensi air yang berlimpah ruah
menjadikan tempat ini akan selalu terairi meski pada musim kemarau sekalipun.
Alhasil tempat ini menjadi tonggak perairan untuk sawah-sawah baik di dalam
maupun dusun-dusun tetangga lainnya.
Sayangnya, ketika kunjungan saya
kesana pada bulan Juli yang lalu, dusun ini tidak sebesar potensi yang
dimilikinya. Dusun yang terdiri dari lebih kurang 100 kepala keluarga ini
terlihat tidak bisa mengembangkan dengan maskimal sumber daya alam yang mereka
miliki. Air yang ada disini hanya dimanfaatkan sebagai sumber perairan sawah,
memasak, MCK ( mandi, cuci, kakus ) dan keperluan rumah tangga lainnya.
Padahal kalau kita berkaca dengan
wilayah di belahan dunia lain yang mempunyai potensi yang sama, mereka dapat
memanfaatkan secara maksimal apa yang mereka miliki. Contoh saja Belanda,
negeri seribu kincir ini, dikenal dengan pemanfaatan potensi airnya menjadi
kincir penggerak tonggak kehidupan warga disana. Mulai dari listrik, pertanian,
peternakan hingga hal-hal lainnya yang bisa menghasilkan nilai ekonomis untuk
masyarakatnya.
Dusun sejuta air ini seharusnya
juga memiliki potensi untuk menjadi seperti negeri kompeni itu, meski tidak
akan sebesar mereka. Jika ada campur
tangan dari pemerintah berupa modal dan tenaga ahli, pastinya harapan itu bukan
hanya sekedar mimpi yang hanya bisa diucapkan belaka. Sebuah tindakan yang
apabila terealisasi pastinya akan menjadi pendongkrak ekonomi dan pariwisata di
wilayah ini.
Saya (paling kanan) berfoto dengan sebuah keluarga tempat saya menginap di Dusun Banyutemumpang |
No comments:
Post a Comment